Bermusim Abang Tinggalkan Pelabuhan Sepi,
Bersama Sebuah Sinar Harapan,
Hadir Ayang Bagai Seraut Pelangi,
Menerangi Kelam Di Hati Ini,
Tiada Kata Secantik Bahasa,
Untuk Abang Madahkan Buat Ayang,
Tiada Gambar Secantik Lukisan,
Untuk Abang Pamer Rasa Hati,
Aku Bukan seorang Pujangga,
Yang Bisa Bermian Kata-kata,
Abang bukan Seorang Pelukis,
Yang bisa Melukis Warna Cinta Abang,
Ayang......
Andai Mampu Abang Petik Bintang Di Langit,
Akan Abang Untai Menjadi Keronsang Ayang,
Andai Kudrat Abang mampu Kutip Buih Di Laut,
Akan Abang Anyam Menjadi Selendang Buat Ayang,
Tapi Abang Hanyalah Abang,
Tiada apa Melainkankan Seraut Cinta,
Yang Abang Semai Hanya Untuk Ayang,
Yang Abang Bajai Untuk Ayang,
Ayang......
Cerah Langit Tidak Ke Petang,
Ribut Melanda Di Tengahari,
Namun Abang Tetap Berdiri,
Dan Abang Tetap Begini,
Sejuta Onar Pasti Mendatang,
Segunung Ombak Pasti Menghempas,
Namun Setia Di Jiwa,
Bersam kita ke Penghujung Senja,
Hari Ini....Esok...Dan Selamanya..
Hanya Engkau Sinar Mentari
Hanya Engkau Kembang Di Taman Hati,
Hanya Ayang Isteri Abang